Jumat, 20 Januari 2017

BERASA SEPERTI TULANG PANGGANG

Menunggu mungkin hal yang paling membosankan pada setiap manusia apa lagi kalau hasil yang di peroleh dengan angka nol bulat.

Tapi satu hasil dari menunggu adalah keikhlasan yang ku peroleh dan ku pelajari.
Sepintas terpikir mungkin kesal. Tapi keteladanan ini yang membuatku mendapatkan khikmahnya, bayangkan bertahun- tahun ku menunggu hasil yang ku peroleh hanya percikan kata-kata yang membuatnya berhenti.

Ternyata aku puas....

Ibadah ku menunggu
Nurani ku dengan harapan
Titik inginku dengan suguhan
Ku teguk air dengan keiklasan

Jangan liat perutnya ya hehe
Cuman numpang poto doang...

Rabu, 11 Januari 2017

Putu bambu mamas anto (emm)

Saya rasa dah banyak yang tau tentang kue yang satu ini, kue yang di cetak dengan tepung beras di tambah dengan bumbu yang lainnya di tambah juga dengan gula merah di taburi juga dengan kelapa,
Putu bambu tu sebutan yang sering di pakai di mana saja, akan tetapi putu bambu yang satu ini lain dari pada yang lain, buatan mamas anto yang di kelola oleh karyawan baru yaitu mas roni., mau tau rasanya kunjungi aja daerah jagong jeget yaitu tepatnya di daerah kab aceh tengah yang letak mayoritas masyarakatnya warga transmigrasi sari.

Mamas roni
Lagi meracik putu

Mamas antonya 
Produk asli jagong hehe


Minggu, 08 Januari 2017

Edisi keliling aceh

Hai pong (teman) ga usah di baca lah ya soalnya cuman iseng-iseng aja ni cuman isi blog yang udah kadaluarsa. Takut di blokir aja,

Oiya pong ni ada sedikit informasi rute perjalanan keliling aceh mana tau berminat. Mulai dari takengon aceh tengah- belang kejeren gayo lues - kutecane aceh tenggara - sidikalang sumut - subulusalam - tapak tuan -blang pidie - melaboh - aceh besar - banda aceh- sigli - bireun - takengon kembali, jalan yang kami tempuh di perkirakan 1400 km. Kata komandan perjalanan sih, karena setiap awal mula perpindahan dari kabupaten ke kabupaten. Komandan perjalanan kami membuat start dari angka nol sampai menuju ke kab salanjutnya.,
Dari perjalanan yang kami tempuh semua jalan hampir bagus setidaknya bisa di lalui dengan roda 4, hanya saja satu pong, diantar perbatasan kuta cane denga sumut ni yang amat sangat memilukan kami di jumpai dengan jalan yang berlubang-lubang dan berliku-liku. Kadang ni ada jalan yang longsor ada juga jalan yang bertanah kuning. Layaknya mobil tangguh lah. Tapi alhamdulillah jg kami bisa melewatinya dengan suasana dingin dan gelap karena malam.
Setibanya kami di sidikalang ada sebuah penginapan yang kami tempati.... Emmm apa ya namanya cendrawasih kalau ga salah tepatnya di kota dairi dengan kamar kelas pertama yang di suguhi dengan harga 250 per kamar.
Satu malam berlalu keesokan paginya kami menuju ke kota subulussalan hampir sama sih rute perjalanannya banyak juga lubang-lubangnya tapi agak lumayan mungkin karena kami berangkatnya pagi. Kalau saya bayang-bayangkan hampir sama lokasinya dengan timang gajah yang letaknya di aceh tengah dingin semriwing dan di tumbuhi dengan tanaman pohon durian. Sebagian teman-teman malah menjanggal perut dengan durian. Tidak termaksud saya, maklum takut mabuk di perjalanan.
Sesampainya kami di kota subulusalam akhirnya kami mencari tempat untuk sarapan pagi. Nah di sini ni pong yang aneh setelah kami makan ni ada seorang ibu-ibu yang awal mulanya saya kirain meminta sumbangan. Rupa-rupanya si ibu ni bukan minta uang malah nyuruh saya untuk mengganti celananya yang koyak. Wah tebayang mau saya ganti pake apa coba yang ngoyak celananya sapa yang ganti sapa bingungkan. Saya beri dia uang dia ga mau, gere jelas ya.

Kami kembali melanjutkan perjalanan dari subulus ke tapak tuan, di sini jalannya bagussas banget. Mengikuti lereng-lereng gunung sampai terus ke tapak tuan, di sini kami mulekan dengan makan siang ada juga teman- teman yang penasaran dengan telapak tuan. Selesai makan kami menuju ke tempat wisata keramat itu. Benar ada telapaknya cerita punya cerita wilayah telapak ini sudah banyak memakan korban hanyut di hamparan laut. Jadi masyarakat sekitar sudah mulai ni membuat wadah wisata yang mereka buat seperti rumah untuk pengunjung yang ingin melihat telapak kakinya secara langsung.

Ke part selanjutnya ya..

Jalan belang kejeren-takengon


Masjid agung kutecane
Sarapan pagi di subulussalam

Tu poto tapak tuannya