Jumat, 17 Desember 2010

Lamunan Semut Kecil

gambar Google.
Ada beberapa manusia yang lupa akan dirinya seorang manusia, kenapa ya pa mungkin dia mirip hewan so pasti biarpun dia merasa kayak hewan dia tetap bermuka manusia. kategori manusia itu punya otak dan akal yang dapat di pergunakan tapi kenapa mereka malah membunuh sesama mereka, memeras dan melucuti siapa yang menurut mereka bisa menjadi bahan untuk mereka sendiri. Semuanya kebanyakan berhubungan dengan nafsu uang dan nafsu hati. nafsu uang membuat kejahatan karena selembar kertas atau koin yang sebenarnya bisa di cari dengan berusaha ke jalan yang halal dan mudah secara bersama-sama dan nikmati bersama-sama, nafsu hati membuat kejahatan karena orang-orang yang menyakitinya padahal kalau di balas dengan senyuman dan tidak di hiraukan sama sekali saya rasa bisa. tapi kenapa harus membunuh, memerkosa, melucuti, dan mencobak-cabik sesama mereka.siapa sebenarnya manusia ini.

Lamunan sang semut kecil
ALLAH menciptakan mereka untuk itu kah? kenapa kami yang cuman semut kecil yang kadang kala di injak oleh mereka tidak sebesar mereka? sebuah pertanyaan timbul pada otak kecil mereka dan melamun dalam batu kering di bawah pepohonan dan makanan di pundaknya. Mereka menjawab sendiri ketika melihat layar televisi yang selalu menayangkan berita kriminal. Mereka ketakutan dan melihat sesamanya dengan bertatapan mata dan menjawab sendiri pertannyaan yang mereka buat. Ah mungkin jika kami seperti mereka kami malah lebih buruk dari itu sambil melihat ke telivisi yang mereka lihat sebelumnya, dengan menundukkan kepala mereka berdoa " Ya ALLAH yang maha pengasih dan maha penyayang biarkanlah kami sebagai semut yang kecil tetapi kehidupan makmur, bekerja keras, gotong royong silaturahmi setiap langkah kami selalu terjalin janganlah kau berikan kami seperti manusia yang membunuh sesamanya, menyiksa sesamanya" amin.. 

gambar 2. google.
Semut kecil yang bermasyarakat itu bangga akan dirinya dan karunia ALLAH kepadanya biarpun mereka kecil tapi hidup mereka selalu bahagia tidak ada tekanan pada mereka sedikitpun dalam dunia. Pemimpin yang bijaksana dan bisa mengatur mereka selalu bangga akan mereka, biarpun manusia dengan sengaja menghancurkan mereka dan tertawa terbahak-bahak dengan kesabaran mereka pindah dan rukun kembali. hancur itu bukan berarti mati itu lah pendapat kami sebagai semut. Ada kala kami berpesta karena keluarga kami makin bertambah, ada kala kami bersedih karena negara kami hancur, itu bukan menjadi alasan kami sebagai semut sikap patriot selalu kami bubuhkan di dalam hati. kesetian kami untuk negara selalu kami bangun dalam jiwa kami. Bersyukurlah kami sebagai semut kecil dan tidak menjadi manusia. Dengan bangga mereka melihat  melambaikan tangan dan mengatakan satu hal Selamat Tinggal manusia jadilah kamu sebagai manusia dan mudah-mudahan kamu menjadi semut. mereka tertawa terbahak-bahak dan kembali ke negara mereka dan bekerja kembali.



Sungguh menyedihkan manusia untuk membangun negara aja harus dengan perkelahian, apa lagi membangun masyarakatnya. siapa yang benar dan siapa 
yang salah kita hanya bisa melihat dan cuek dalam hal itu.serta berserah diri kepadanya, tundukan kepala dan berkata "Aku lagu aku keta ko lagu ko" ah jawaban yang terpancar dengan raut muka yang sia-sia. itu lah kenyataan mari kita 
renungi bangun negara mu dari hal yang terkecil dan mudah-mudahan bisa menjadi besar kelak.





Tangkahan Resort



5 komentar:

  1. Huaaaaaa.... dia ketemu gajaaaah...
    aku pas kesana udah kesiangan jadi gajahnya udah jalan-jalan, huks... iriiiii............

    BalasHapus
  2. napa bisa, bukannya gajahnya kalau jalanpun paling mandi di sungai, ga ke sungai juga yaaaaa.. ya udah ntar kapan2 kesana lagi,, (kaciann)hehehe

    BalasHapus
  3. ni ceria gajah pa semut nich...hihihi...

    BalasHapus
  4. hahaha dua2nya yg jelas materinya semut dan gajah....hihihi

    BalasHapus
  5. ia, gajahnya lagi disewa bule buat jalan-jalan...
    so sad, ntah kapan lagi bisa kesana? huks...

    BalasHapus